PENGERTIAN HARGA TRANSFER
Harga transfer dalam arti luas adalah harga barang
dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi
tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban. Dalam arti sempit, harga
transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau
setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban merupakan pusat laba.
Untuk pembahasan lebih lanjut, maka harga transfer ini digunakan untuk
kepentingan penilaian kemampuan laba divisi.
TUJUAN HARGA TRANSFER
Tujuan yang diinginkan
dalam harga transfer :
-
Memaksimalkan
penghasilan global
-
Mengamankan
posisi kompetitif anak/cabang perusahaan dan penetrasi pasar
-
Mengevaluasi
kinerja anak/cabang perusahaan mancanegara
-
Menghindarkan
pengendalian devisa
-
Mengatrol
kredibilitas asosiasi
-
Mengurangi
risiko moneter
-
Mengatur arus
kas anak/cabang yang memadai
-
Membina hubungan
baik dengan admintrasi setempat
-
Mengurangi beban
pengenaan pajak dan bea masuk
-
Mengurangi
risiko pengambil alihan oleh pemerintah.
PENENTUAN HARGA TRANSFER INTERNASIONAL :
VARIABEL YANG RUMIT
Kebutuhan untuk penentuan harga transfer muncul
apabila barang dan jasa dipertukaran di antara unit-unit organisasi yang sama.
Ada beberapa variabel dalam mementukan harga transfer:
1. Faktor
Pajak
Harga transaksi yang wajar merupakan harga yang akan
diterima oleh pihak-pihak tidak berhubungan istimewa untuk barang-barng yang
sama atau serupa dalam keadaan yang sama persis atau serupa.
Metode penentuan harga transaksi wajar yang dapat
diterima adalah:
-
Metode penentuan
harga tidak terkontrol yang sebanding
-
Metode penentuan
harga jual kembali
-
Metode penentuan
biaya plus dan
-
Metode harga
lainnya
2. Faktor
Tarif
Tarif yang dikenakan untuk barang-barang impor juga
mempengaruhi kebijakan penentuan harga transfer perusahaan multinasional.
Sebagai tambahan atas keseimbangan yang diidentifikasikan, perusahaan
multinasional harus mempertimbangkan biaya dan manfaat tambahan, baik internal
maupun eksternal. Tarif pajak tinggi yang dibayarkan oleh importer akan menghasilkan
dasar pajak penghasilan yang lebih rendah.
3. Faktor
Daya Saing
Demikian juga halnya, harga transfer yang lebih
rendah dapat digunakan untuk melindungi operasi yang sedang berjalan dari
pengaruh kompetisi luar negeri yang semakin mengikat pada pasar setempat atau
pasar lainnya. Pertibangan daya saing seperti itu harus diseimbangkan terhadap
banyak kerugian berakibat sebaliknya. Harga transfer untuk alasan-alasan
kompetitif dapat mengundang tindakan anti trust oleh pemerintah.
4. Risiko
Lingkungan
Apabila faktor daya saing luar negeri dapat menjamin
harga transfer yang rendah dan dibebankan kepada anak perusahaan luar negeri,
resiko atas harga inflasi yng sangat tinggi dapat mengakibatkan hal yang
sebaliknya. Inflasi mengurangi daya beli uang tunai yang dimiliki perusahaan.
Harga transfer yang tinggi terhadap barang atau jasa yang diberikan kepada anak
perusahaann yang menghadapi inflasi tinggi dapat mengalihkan kas dalam jumlah
yang sangat besar dari anak perusahaan tersebut.
5. Faktor
Evaluasi Kinerja
Kibijakan harga transfer juga dipengaruhi oleh
pengaruh mereka terhadap perilaku manajemen dan sering kali merupakan penentu
kinerja perusahaan yang utama.
6. Kontribusi
Akuntansi
Para akuntan manajemen dapat memainkan peranan yang
signifikan dalam menghiting kesibangan dalam strategi penentuan harga transfer.
tantangan yang dihadapi adlah mempertahankan perpseektif global pada saat
melakukan pemetaan manfaat dan biaya yang berkaitan dengan keputusan penentu
harga.
METODOLOGI PENENTUAN HARGA TRANSFER
Dalam suatu dunia dengan harga transfer yang sangat
kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menetapkan harga
transfer sumber daya dan jasa antar perusahaan. Namun demikian, jarang sekali
terdapat pasar eksternal yang kompetitif untuk produk-produk yang ditransfer
antar entitas yang berhubungan istimewa tersebut. Masalah penentuan ini sangat
terasa dalam tingkat internasional, karena konsep akuntansi biaya ini berbea
dari satu negara ke negara lainnya.
1. Harga
Versus Biaya Versus
Sistem harga transfer berbasis biaya dapat
menangulangi kebanyakan kekurangan ini.
sistem
ini (1) sederhana digunakan, (2) didasarkan pada data yang langsung tersedia,
(3) mudah untuk dijelaskan kepada otoritas pajak, (4) merupakan hal yang sering
dilakukan, sehingga dapat menghindari terjadinya fiksi internal yang sering
terjadi apabila sistem arbitrer digunakan.
2. Prinsip
Wajar
Harga transfer antarperusahaan dengan mengadaikan
transaksi itu terjadi antara pihak-pihak yang tidak berhubungan istimewa
dipasar yang kompetitif.
3. Metode
Harga Tidak Terkontrol yang Setara
Metode ini tepat digunakan jika barang tersedia
dalam jumlah cukup sehingga penjualan yang dikonrtol pada dasarnya sebanding
dengan penjualan pada pasar terbuka.
4. Metode
Transaksi Tidak Terkontrol yang Setara
Diterapkan untuk pengalihan aktiva tidak berwujud.
Metode ini digunakan untuk mengidentifikasikan tingkat royalti acuan dengan
mengacu pada transaksi yang tidak terkontrol dimana aktiva tidak berwujud yang
sama dialihkan.
5. Metode
Harga Jual Kembali
Metode ini menghitung harga transaksi yang wajar
yang diawali dengan harga yang dikenakan atas penjualan barang yang dimaksud
kepada pembeli yang idependen.
6. Metode
Penentuan Biaya Plus
Metedo ini secara khusus berguna apabila barang semi
jadi dialihkan antarperusahaan afiliasi luar negeri, atau jika satu entitas
merupakan sub kontraktor bagi perusahaan lain.
7. Metode
Laba Sebanding
Metode ini umumnya memerlukan penyesuaian atas
perbedaan-perbedaan yang ada antara pihak yang dibandingkan. Faktor-faktor yang
memerlukan penyesuaian tersebut adlah kodisi penjualan yang berbeda, perbedaan
biaya modal, resiko nilai tukar valuta asing, dan resiko lainnya dan perbedaan
dalam praktik pengukuran akuntansi.
8. Metode
Pemisahan Laba
Metode ini digunakan jika acuan produk atau pasar tidak
tersedia. Pada dasarnya metode ini mecakup pembagian laba yang dihasilkan
melalui transaksi dengan pihak berhubungan istimewa, yaitu antara perusahaan
afiliasi berdasarkan cara yang wajar.
9. Metode
Penentuan Harga Lainnya
Menurut OECD : Harus diakui bahwa harga yang wajar
dalam banyak kasus tidak dapat ditetapkan dengan tepat dan bahwa dalam situasi
seperti itu akan dipandang perlu untuk mencari perkiraan wajar yang
mendekatinya. Seringkali, akan lebih bermanfaat untuk perhiyungan lebih dari
satu metode untuk mendapatkan perkiraan atas harga yang memuaskan dengan
memperhatikan bukti-bukti yang tersedia.
10. Perjanjian
Penentuan Harga Lanjutan
Mekanisme yang digunakan oleh perusahaan
multinasional dan otoritas pajak untuk secara sukarela menegosiasikan metodelogi
penentuan harga transfer yang disepakati dan mengikat kedua belah pihak.
SOAL :
1.
Harga transfer
dalam arti sempit adalah….
a. Harga
barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah
satu dari pusat pertanggungjawaban merupakan pusat laba.
b. Harga
barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu
organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban.
c. Harga
barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu
organisasi memandang bentuk pusat pertanggungjawaban.
d. Semua
jawaban benar
Jawaban
: A
2.
Dibawah ini
merupakan tujuan harga transfer yaitu….
a. Mengevaluasi
kinerja anak/cabang perusahaan mancanegara
b. Menghindarkan
pengendalian devisa
c. Mengatrol
kredibilitas asosiasi
d. Semua
jawaban benar
Jawaban
: D
3.
Berikut ini
merupakan variabel yang menentukan harga transfer, kecuali….
a. Kontribusi
akuntansi
b. Faktor
daya saing
c. Faktor
ekonomi
d. Faktor
pajak
Jawaban
: C
4. Harga transfer
antarperusahaan dengan mengadaikan transaksi itu terjadi antara pihak-pihak
yang tidak berhubungan istimewa dipasar yang kompetitif, termasuk kedalam
metode….
a. Metode
Transaksi Tidak Terkontrol yang Setara
b. Prinsip
wajar
c. Metode
pemisahan laba
d. Metode
laba sebanding
Jawaban
: B
5.
Didalam variabel
faktor pajak, metode penentuan harga transaksi wajar yang dapat diterima adalah….
a. Metode
penentuan harga tidak terkontrol yang sebanding
b. Metode
penentuan harga jual kembali
c. Jawaban
a dan b benar
d. Jawaban
a dan b salah
Jawaban
: C
Sumber:
1. Choi, Frederick
D.S dan Gerhard D. Mueller. 2005. Akuntansi Internasional, Buku 1 edisi 5.
Jakarta:Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar